Penelitan dari Austria AV-Comparatives mengungkapkan bahwa kebanyakan aplikasi antivirus di Google PlayStore tidak efektif membersihkan HP Android.
Benarkah antivirus tidak efektif bersihkan HP Android? Punya pengalaman HP Android kena virus tetapi gak ngefek apa-apa padahal sudah dihapus dengan aplikasi anti virus?
Kalau sekarang ini kamu merasa aman karena HP Android kamu dipasangi antivirus, tunggu dulu.
Pasalnya, baru-baru ini ada penelitian yang mengungkapkan bahwa antivirus tidak efektif membersihkan HP Android.
Penelitian tersebut dilakukan oleh perusahaan penguji antivirus asal Austria, AV-Comparatives.
Berikut ini adalah hasil penelitiannya.
Dalam penelitian ini, AV-Comparatives melakukan pengujian pada sebanyak 250 aplikasi antivirus Android yang tersedia di Google Play Store.
Beberapa di antaranya adalah Avast, AVG, BitDefender, Cheetah Mobile, DU Master, ESET, Falcon Security Lab, Google Play Protect, MalwareBytes, McAfee, dan VSAR.
Para peneliti menguji setiap aplikasi antivirus tersebut dengan 2.000 ancaman malware di Android yang paling umum.
Tes dilakukan secara otomatis dan manual dengan handphone Android sungguhan, bukan dengan emulator atau sejenisnya.
Sebenarnya ada beberapa aplikasi anti virus yang dapat mem-block aplikasi yang mengandung malware atau virus.
Tetapi, hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa mayoritas aplikasi antivirus di HP Android sama sekali tidak melakukan apapun untuk mengecek aplikasi yang berbahaya (malicious behavior).
Aplikasi antivirus tersebut hanya menandai aplikasi yang mencurigakan tanpa ada tindakan apapun. Sehingga banyak malware yang lolos dan merusak handphone Android kita.
Beberapa aplikasi antivirus memang benar melakukan scan dan menampilkan progress bar selama Scan. Namun, mereka hanya menghitung ada berapa banyak aplikasi yang terpasang di handphone kita.
Bukti antivirus di HP Android tidak efektif berikutnya adalah kebanyakan antivirus seringkali salah mengenali aplikasi sebagai malware.
Bahkan dalam beberapa kasus, sejumlah antivirus yang diteliti mendeteksi diri mereka sendiri sebagai aplikasi berbahaya.
Hal ini bisa terjadi karena si pembuat antivirus tidak memasukkan aplikasi mereka sendiri ke dalam daftar putih yang telah mereka buat.
Beberapa aplikasi antivirus yang diuji bahkan banyak yang meloloskan beberapa file yang dimulai dengan "com.adobe".
Hal tersebut bisa menjadi berbahaya lantaran peretas atau hacker dapat menggunakan nama atau ekstensi yang mirip dengan ekstensi yang tidak bervirus untuk masuk ke dalam handphone kita.
Dari total 250 aplikasi antivirus yang diuji coba, tercatat hanya ada 80 antivirus yang mampu mendeteksi lebih dari 30% dari total 2.000 ancaman malware yang digunakan sebagai bahan uji.
Padahal, menurut tim AV-Comparatives, seluruh ancaman malware yang digunakan sebagai material uji adalah malware Android yang paling sering muncul selama tahun 2018 lalu.
Oleh karena itu, seharusnya tingkat kesuksesan deteksi aplikasi antivirus bisa mencapai 90% - 100%. Sayangnya, hasil riset tidak menunjukkan hasil yang diperkirakan.
Virus maupun malware dapat membuat handphone Android rusak, mulai dari data-data tidak bisa dibuka bahkan hilang.
Tentu kamu tidak ingin hal tersebut terjadi sama kamu, kan?
Untuk itu, supaya HP Android kamu terhindar virus dan malware, kamu perlu berhati-hati dan lakukan tips di bawah ini agar terhindar dari malware dan virus.
Sangat disarankan buat kamu untuk jangan pernah meng-install aplikasi yang mencurigakan. Biasanya Google akan memberi update aplikasi mana saja yang berbahaya.
Kalau kamu pernah mengunduh dan memasang aplikasi yang mengandung malware lebih baik langsung kamu uninstall saja dibanding berharap agar virusnya terhapus dengan aplikasi anti virus.
Tahukah kamu bahwa banyak aplikasi palsu beredar di Google Play Store?
Untuk itu, kamu perlu memerhatikan dan mengecek siapa developer atau pengembangnya sebelum kamu mengunduh dan meng-install aplikasi tersebut.
Kalau nama developernya terasa asing, kamu harus mencari tahu dulu tentang developer tersebut dengan melakukan pencarian di Google. Developer yang meyakinkan akan memiliki website mereka sendiri.
Sebelum kamu mengunduh dan meng-install aplikasi tersebut, budayakan membaca review aplikasi.
Soalnya kamu bisa membaca pengalaman orang yang sudah mencoba aplikasi yang ingin kamu instal tersebut. Jika review-nya jelek, kamu bisa cari aplikasi lain yang memiliki review lebih bagus.
Kamu harus terus melakukan pembaruan sistem operasi Android kamu.
Pasalnya, pembaruan sistem operasi (terbaru Android Pie) memiliki beberapa fitur yang membuat handphone kamu lebih aman dari serangan virus.
Tips agar terhindar dari malware dan virus yang terakhir adalah jangan pernah membuka situs sembarangan. Terlebih, situs yang banyak memunculkan iklan.
Pasalnya, iklan-iklan tersebut berpotensi membawa ancaman malware dan virus ke HP Android kita.
Meski penelitian menunjukkan aplikasi antivirus tidak efektif membersihkan HP Android, bukan berarti kamu tidak perlu menginstal aplikasi antivirus.
Bahkan antivirus paling bagus, paling mahal di dunia pun bisa terkecoh karena ancaman seperti malware dan virus terus berkembang dan update.
Yang paling penting adalah rajin-rajin mem-back up data kamu, supaya kalau ada hal-hal yang tidak diinginkan, data-data kamu sudah ada cadangannya.
Benarkah antivirus tidak efektif bersihkan HP Android? Punya pengalaman HP Android kena virus tetapi gak ngefek apa-apa padahal sudah dihapus dengan aplikasi anti virus?
Kalau sekarang ini kamu merasa aman karena HP Android kamu dipasangi antivirus, tunggu dulu.
Pasalnya, baru-baru ini ada penelitian yang mengungkapkan bahwa antivirus tidak efektif membersihkan HP Android.
Penelitian tersebut dilakukan oleh perusahaan penguji antivirus asal Austria, AV-Comparatives.
Berikut ini adalah hasil penelitiannya.
Bukti Antivirus Tidak Efektif Bersihkan HP Android
Dalam penelitian ini, AV-Comparatives melakukan pengujian pada sebanyak 250 aplikasi antivirus Android yang tersedia di Google Play Store.
Beberapa di antaranya adalah Avast, AVG, BitDefender, Cheetah Mobile, DU Master, ESET, Falcon Security Lab, Google Play Protect, MalwareBytes, McAfee, dan VSAR.
Para peneliti menguji setiap aplikasi antivirus tersebut dengan 2.000 ancaman malware di Android yang paling umum.
Tes dilakukan secara otomatis dan manual dengan handphone Android sungguhan, bukan dengan emulator atau sejenisnya.
1. Antivirus di HP Android Tidak Melakukan Apapun
Sebenarnya ada beberapa aplikasi anti virus yang dapat mem-block aplikasi yang mengandung malware atau virus.
Tetapi, hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa mayoritas aplikasi antivirus di HP Android sama sekali tidak melakukan apapun untuk mengecek aplikasi yang berbahaya (malicious behavior).
Aplikasi antivirus tersebut hanya menandai aplikasi yang mencurigakan tanpa ada tindakan apapun. Sehingga banyak malware yang lolos dan merusak handphone Android kita.
Beberapa aplikasi antivirus memang benar melakukan scan dan menampilkan progress bar selama Scan. Namun, mereka hanya menghitung ada berapa banyak aplikasi yang terpasang di handphone kita.
2. Sering Salah Mengenali Malware
Bukti antivirus di HP Android tidak efektif berikutnya adalah kebanyakan antivirus seringkali salah mengenali aplikasi sebagai malware.
Bahkan dalam beberapa kasus, sejumlah antivirus yang diteliti mendeteksi diri mereka sendiri sebagai aplikasi berbahaya.
Hal ini bisa terjadi karena si pembuat antivirus tidak memasukkan aplikasi mereka sendiri ke dalam daftar putih yang telah mereka buat.
Beberapa aplikasi antivirus yang diuji bahkan banyak yang meloloskan beberapa file yang dimulai dengan "com.adobe".
Hal tersebut bisa menjadi berbahaya lantaran peretas atau hacker dapat menggunakan nama atau ekstensi yang mirip dengan ekstensi yang tidak bervirus untuk masuk ke dalam handphone kita.
3. Dari 250 aplikasi antivirus, hanya 80 yang Bekerja dengan Baik
Dari total 250 aplikasi antivirus yang diuji coba, tercatat hanya ada 80 antivirus yang mampu mendeteksi lebih dari 30% dari total 2.000 ancaman malware yang digunakan sebagai bahan uji.
Padahal, menurut tim AV-Comparatives, seluruh ancaman malware yang digunakan sebagai material uji adalah malware Android yang paling sering muncul selama tahun 2018 lalu.
Oleh karena itu, seharusnya tingkat kesuksesan deteksi aplikasi antivirus bisa mencapai 90% - 100%. Sayangnya, hasil riset tidak menunjukkan hasil yang diperkirakan.
Tips Agar HP Android Terhindar dari Malware atau Ancaman Lainnya
Virus maupun malware dapat membuat handphone Android rusak, mulai dari data-data tidak bisa dibuka bahkan hilang.
Tentu kamu tidak ingin hal tersebut terjadi sama kamu, kan?
Untuk itu, supaya HP Android kamu terhindar virus dan malware, kamu perlu berhati-hati dan lakukan tips di bawah ini agar terhindar dari malware dan virus.
1. Jangan Instal Aplikasi yang Mencurigakan
Sangat disarankan buat kamu untuk jangan pernah meng-install aplikasi yang mencurigakan. Biasanya Google akan memberi update aplikasi mana saja yang berbahaya.
Kalau kamu pernah mengunduh dan memasang aplikasi yang mengandung malware lebih baik langsung kamu uninstall saja dibanding berharap agar virusnya terhapus dengan aplikasi anti virus.
2. Cek Nama Developer Aplikasi
Tahukah kamu bahwa banyak aplikasi palsu beredar di Google Play Store?
Untuk itu, kamu perlu memerhatikan dan mengecek siapa developer atau pengembangnya sebelum kamu mengunduh dan meng-install aplikasi tersebut.
Kalau nama developernya terasa asing, kamu harus mencari tahu dulu tentang developer tersebut dengan melakukan pencarian di Google. Developer yang meyakinkan akan memiliki website mereka sendiri.
3. Baca Review Aplikasi
Sebelum kamu mengunduh dan meng-install aplikasi tersebut, budayakan membaca review aplikasi.
Soalnya kamu bisa membaca pengalaman orang yang sudah mencoba aplikasi yang ingin kamu instal tersebut. Jika review-nya jelek, kamu bisa cari aplikasi lain yang memiliki review lebih bagus.
4. Terus Lakukan Pembaruan Sistem Operasi Android
Kamu harus terus melakukan pembaruan sistem operasi Android kamu.
Pasalnya, pembaruan sistem operasi (terbaru Android Pie) memiliki beberapa fitur yang membuat handphone kamu lebih aman dari serangan virus.
5. Jangan Buka Situs Sembarangan
Tips agar terhindar dari malware dan virus yang terakhir adalah jangan pernah membuka situs sembarangan. Terlebih, situs yang banyak memunculkan iklan.
Pasalnya, iklan-iklan tersebut berpotensi membawa ancaman malware dan virus ke HP Android kita.
Kesimpulan
Meski penelitian menunjukkan aplikasi antivirus tidak efektif membersihkan HP Android, bukan berarti kamu tidak perlu menginstal aplikasi antivirus.
Bahkan antivirus paling bagus, paling mahal di dunia pun bisa terkecoh karena ancaman seperti malware dan virus terus berkembang dan update.
Yang paling penting adalah rajin-rajin mem-back up data kamu, supaya kalau ada hal-hal yang tidak diinginkan, data-data kamu sudah ada cadangannya.